Rabu, 04 Mei 2011

Peran Cut Mini sebagai Ibu Muslimah

Peran Cut Mini sebagai Ibu Muslimah di Film Laskar Pelangi



Sosok Ibu Muslimah dalam Film Laskar Pelangi ini mungkin sudah tidak asing lagi kita dengar. Seorang guru yang memperjuangkan pendidikan demi murid – murid yang diajarnya. Kisah film 'Laskar Pelangi' yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata tak hanya soal pentingnya pendidikan. Warna-warni pershabatan 10 bocah Belitong dalam film ini juga cukup menarik dan bisa membuat penonton tertawa dan menangis. Dalam perannya, Ibu Muslimah yang diperankan oleh Cut Mini ini memiliki nilai – nilai perjuangan dan penuh rasa tanggung jawab terhadap apa yang ia kerjakan dan ia lindungi.
TANGGUNG JAWAB KEPADA TUHAN
Hal yang dia lakukan tentu saja sudah dapat disimpulkan bahwa itu adalah rasa tanggung jawab kepada Tuhan. Ibu Muslimah melakukan hal yang sangat mulia dalam perannya. Hal itu pun merupakan salah satu pengabdian kita kepada negara. Beliau juga menerapkan nilai – nilai agama pada anak murid yang diajarnya.


TANGGUNG JAWAB TERHADAP NEGARA
Sebagai seorang guru, Ibu Muslimah sangat berperan penting dalam Negara. Hal yang dilakukannya sangatlah mencerminkan bahwa beliau ingin sekali mewujudkan salah satu cita – cita bangsa yaitu mencerdaskan kehiduoan bangsa. Ibu Muslimah mengajari murid-muridnya ilmu yang berguna dan diiringi dengan akhlak yang baik agar mereka menjadi anak-anak yang berguna bagi Bangsa dan Negara. Itulah hal yang dilakukan dalam perannya.
TANGGUNG JAWAB KEPADA KELUARGA
Beliau sangat bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi pada sekolahannya. Semua wazrga sekolah bagi dia adalah keluarga. Dalam cerita film itu, kepala sekolah dari sekolah tempat ia mengajar meninggal, dia tetap tidak putus asa untuk terus memperjuangkan kewajibannya sebagai guru dan terus mempertahankan sekolah tersebut walau hanya sendirian.
TANGGUNG JAWAB KEPADA DIRI SENDIRI
Menjadi guru dalam dan menagajar di sekolah tersebut adalah pilihannya sendiri tanpa ada campur tangan dari keputusan orang lain. Padahal, banyak yang menawarkan pekerjaan lain yang tentunya memiliki upah yang lebih daripada seorang guru, tapi dia tetap teguh pendirian dan terus mengajar demi tujuan yang dia ignginkan tercapai. Semua dilakukan penuh rasa ikhlas dan tanggung jawab.
http://bataviase.co.id/node/91368